semoga blog ini dapat berguna bagi pembacanya

Kamis, 23 Juni 2011

CITRA KOTA

Citra Kota adalah gambaran mental dari sebuah kota sesuai dengan rata-rata pandangan masyarakatnya. Teori ini pertama dicetuskan oleh Kevin Lynch, seorang tokoh peneliti kota. Didalam bukunya The Image of the city , dia menyatakan terdapat lima elemen citra kota yaitu :

1. Path (jalur)adalah elemen yang penting dalam citra kota. Path merupakan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit,lintasan kereta api, dan lain sebagainya. Path mempunyai identitas yang lebih baik kalau memiliki tujuan yang besar, seperti ke stasiun,tugu, alun-alun, dan lain-lain, serta ada penampakan yang kuat misalnya fasad, pohon, dan lain-lain.
2. edge (tepian)adalah elemen linear yang tidak dipakai atau dilihat sebagai path. Edge berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linear, misalnya pantai, tembok, batasan antara lintasan kereta api, topografi, dan sebagainya. Edge lebih bersifat sebagai referensi daripada elemen sumbu yang bersifat koordinasi (linkage). Edge merupakan pengakhiran dari sebuah district atau batasa sebuah district dengan yang lainya. Edge memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya.
3. district (kawasan)merupakan Kawasan-kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, dan wujudnya) dan khas dalam batasnya, dimana orang harus mengakhiri atau memulainya. District dalam kota dapat dapat dilihat sebagai referensi interior maupun eksterior. District mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta sifat dan posisinya jelas (introver/ekstrover atau berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain).
4. Node (simpul) adalah simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling bertemu dan dapat diubah kearah atau aktivitas lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan terbang, jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro besar, pasar, taman, square, dan sebagaainya. Node adalah satu tempat dimana orang mempunyai perasaan “masuk” dan “keluar” dalam tempat yang sama. Node mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (lebih mudah diganti), serta tampilan berbeda dari lingkungan fungsi atau bentuk
5. Landmark (tengaran) adalah titik referensi seperti elemen node, tetapi orang tidak masuk ke dalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya. Lendmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota, misalnya gunung atau bukit, gedung tinggi, menara, tanda tinggi, tempat ibadah, pohon tingi, dan sebagainya. Beberapa lendmark letaknya dekat, sedangkan yang lain jauh sampai di luar kota. Landmark juga mempunyai arti di daerah kecil dan dapat dilihat hanya di daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota dan bisa dilihat dari mana-mana. Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam kota dan membantu orang mengenali suatu daerah Lendmark juga mempunyai identitas yang lebih baik jika bentunya jelas dan unik dalam lingkungannya, dan ada sekuens dari beberapa landmark (merasa nyaman dalam orientasi), serta ada perbedaan skala masing-masing.
Lima elemen di atas unsur dasar sebuah citra lingkungan secara keseluruhan. Pada kenyataannya lima elemen tersebut dapat terlihat secara terpisah, karena keberadaannya satu dengan yang lain. Jika hanya dengan cara tersebut gambaran citra terhadap kota menjadi nyata dan benar, maka kota perlu diperhatikan interaksi antara lima elemen citra itu. menurut Markus Zahnd dalam bukunya perencanaan kota yang terpadu, berituk skema interaksi antara kelima elemen citra :


mungkin buku2 ini bisa menjadi referensi buat teman2:
daftar pustaka ;
Lynch, kevin. The Image of the city. Cambridge. 1969
Zahnd, Markus. Perancangan Kota secara terpadu.Yogyakarta. 1999

Selasa, 09 November 2010

“GARDEN CITY, KOTA PUTIH-INDUSTRIAL CITIES”

Masa revolusi industri dimulai pada awal abab 19 dan ditandai dengan ditemukannya mesin uap pada tahun 1769 M. Pada saat itu terjadi arus urbanisasi besar-besaran. Urbanisasi menimbulkan petaka bagi kota maupun desa. Kesengsaraan bagi mereka yang tak punya cukup uang. Kemiskinan, kepadatan permukiman, polusi industri, minimnya drainase dan air bersih, kekumuhan, praktek penguburan yang buruk, menjadi penyebab timbulnya penyakit. Wabah kolera membunuh ratusan ribu jiwa antara tahun 1831-1854. Tragedi ini menjadi perhatian nasional. Untuk memecahkan masalah kepadatan kota industri ini, Seorang Stenograf Ebenezer Howard mengeluarkan gagasanya tentang konsep kota taman atau garden city yakni kota yang dibangun di luar daerah yang sudah berkembang, sehingga orang dapat kembali ke alam.
Konsep dasar perenacanaan kota adalah menyatukan antara reformasi social kota kumuh dan integrasi alami. Tujuannya adalah untuk menciptakan keterpaduan antara tiga unsur utama yaitu kota dengan segala daya tariknya, alam pertanian dengan potensinya, dan kekuatan dari desa dan kota yang saling menunjang satu sama lain.

A.FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RUANG KOTA
-Kota taman berfungsi sebagai kota para pekerja industrI, agar tidak terlalu terjadi kepadatan di kota, serta memecahkan masalah isu wabah penyakit yang terjadi di kota.
-Karakteristik ruang kota dibuat dalam skala manusia, merupakan planned city, dan memilki pola ruang culdesac, serta karakter khas pedesaan, rerumputan yang melay-out jalan tanpa aspal maupun trotoar
B.FAKTOR PENENTU KEBERADAAN KOTA
1.Garden city pertama, LECTHWORTH
Letchworth diwujudkan pada tahun 1903, dengan lahan seluas 3.750 acre dengan pembagian 1.250 are untuk 30.000 penduduk (24jiwa/are) dan 2.500 disediakan untuk sabuk pertanian. Sumbu kota Lecthworth sengaja dibuat untuk mempertahankan tiga pohon oak tua yang sudah ada di tapak. Setiap rumah dirancang memiliki kebun sendiri dan diletakkan agar seluruh ruangan dilimpahi cahaya alami (tak terhalang rumah tetangga atau bangunan tambahan).
Pandangan lebih ke arah kuldesak. Jalan setapak berkerikil menyempit di antara jalur berpohon adalah estetika terbaik di Garden city ini. Akan tetapi, banyak terdapat rumah jelek di kota letchworth ini yang dikarenakan adanya keharusan untuk menyeragamkan warna atap,bangunan, serta aturan memagari industry di tempatnya, dimana badan pengelola terlalu membatasi dan akhirnya menghasilkan kegagalan.
Sampai sekarang kota letchworth masih tetap ada, tetapi gedung-gedung sudah banyak yang diperbaharui agar memenuhi kebutuhan industry hi-tech masa kini. Sekelompok warga senang melihat perubahan, sedang yang lain ingin Letchworth tetap dilestarikan. Ada beberapa museum sejarah Garden City di sini, yang konsep aslinya adalah membuat kota bekerja yang menyenangkan.
2.Garden city kedua, WELWYN
Kota taman Welwyn, dimulai setelah Perang Dunia I, dengan perencanaan luas lahan 1.375 acre maksimal akan dihuni 40.000 orang ditambah 3.500 orang yang tersebar di sekitar tanah pertanian. Hanya 1/6 lahan yang akan tertutup bangunan. Pola ruang yang digunakan adalah pola culdesac yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan tanah dengan biaya perawatan seminimal mungkin.
Keberadaan Garden City di Kota-kota Eropa pada awalnya hancur karena terjadinya Perang Dunia I. Namun, setelah Perang Dunia I berakhir, konsep Garden City dimunculkan kembali karena kemauan keras oleh para perancangan konsep Garden City untuk mewujudkan kembali kota idaman mereka. Yaitu kota modern yang tetap memperhatikan kelestarian alam atau ruang terbuka hijau.
3.Kota putih (White City)Chicago
Sebelum munculnya konsep garden city, telah muncul gagasan tentang kota putih oleh Daniel Burnham. Konsep kota putih pertama kali diperkenalkan pada pameran Dunia tahun 1893. Pameran Dunia tahun 1893 di Chicago dianggap sebagai contoh pertama dari perencanaan arsitekur secara menyeluruh di Amerika Serikat. Arena pameran dilengkapi dengan jalan utama yang lapang, tampak muka (facade) gedung-gedung klasik, dan taman yang rimbun. Arena ini sering disebut "Kota Putih", dan sekaligus mempopulerkan gaya neoklasisisme dalam perencanaan.

referensi:
http://www.scribd.com/doc/29701348/garden city.Ebenezer-Howard
http://anisavitri.wordpress.com/2009/02/18/garden-city-reformasi-sosial-ala-ebenezer-howard/
http://nurlisa ginting.SEJARAH
PERENCANAAN KOTA.pdf file

Jumat, 15 Oktober 2010

teori christaller

Teori Cristaller
Walter Christaller dalam bukunya menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya dalam suatu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri dimana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti.
Christaller mengembangkan modelnya untuk suat wilayah abstrak dengan ciri berikut;
1) Wilayah adalah daratan tanpa roman, semua datar dan sama.
2) Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah
3) Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada suatu wilayah
4) Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimalisai jarak (biaya).
Luas pemasaran minimal sangat tergantung pada tingkat kepadatan penduduk pada wilayah asumsi. Makin tinggi kepadatan penduduk makin kecil wilayah pemasaran minimal, begitu sebaliknya. Dalam hal ini misalnya wilayah pemasaran minimal itu adalah dengan radius 4 km. Wilayah pemasaran minimal disebut thereshold. Tidak boleh ada produsen untuk komoditas yang sama dalam ruang threshold . Apabila ada, salah satu akan gulung tikar atau kedua-duanya akan gulung tikar dan kemudian muncul pengusaha baru. Bentuk hubungan antara range dan threshold dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar : Luas jangkauan range dan threshold
Model Christaller tentang terjadi modelnya area perdangan heksagonal sebagai berikut;

1) Mula-mula terbentuk areal perdagangan satu komoditas berupa lingkaran-lingkaran. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold dari komoditas tersebut.
2) Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih.
3) Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih.
4) Tiap barang berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri.
Berdasarkan model k=3, pusat dari hierarki yang lebih rendah berada pada sudut dari hierarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh dari tiga hierarki yang lebih tinggi darinya.

teori losch

Teori Losch “Teori lokasi yang optimal”

August Losch (1906 – 1945), merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan segi permintaan (demand) sebagai variabel utama dengan memperhitungkan baik harga produk dan berapa biaya untuk memproduksinya. Terori losch bertujuan untuk menemukan pola industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Ia berpendapat bahwa dalam lokasi industri yang tamapk tak teratur dpat ditemukan pola keteraturan. Oleh karena itu, August Losch merupakan pendahulu dalam mengatur kegiatan ekonomi secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional modenr.
Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Semakin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena apabila semakin jauh dari tempat penjuanlan akan semakin mahal biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh konsumen. Oleh karena itu, menurut Losch lokasi produksi harus diletakkan di dekat pasar.
Lokasi optimal dari suatu industri adalah dimana lokasi tersebut dapat menguasai wilaya pasar yang terluas sehingga menghasilkan paling banyak pendapat. Semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan akan semakin berkurang karena harganya semakin mahal, sebagai akibt dari naiknya ongkos transportasi industri.
Teori Losch berasumsi bahwa suatu daerah yang homogen dengan distribusi bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil yang pada dasarnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan petani itu sendiri. Perdagangan baru akan terjadi apabila terdapat kelebihan prosuksi, untuk itu diperluan beberapa syarat, yakni;
1. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli;
2. Terdapt cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehingga seluruh permintaan yan ada dapat dilayani;
3. Terdapat Free Entry dan tak ada petani yang memperoleh Super-normal profit sehingga tak aa rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjuak barang yang sama di daerah tersebut;
4. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk pencapai keuntungan optimum
5. Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori Losch, wilayah pasar bisa berubah ketika terjadi inflasi (perubahan) harga. Hal ini disebabkan oleh produsen tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang karena jaraknya jauh akan mengakibatkan biaya transportasi naik sehingga harga jualnya juga naik, karena tingginya harga jual makan pembelian akan berkurang. Hal ini mendorong petani lain untuk melakukan prose produksi yang sama untuk melayani permintaan yang belum terpenuhi. Dengan makin banyaknya petani yang menawarkan produk yang sama, maka akan terjadi dua keadaan, yakni Seluruh daerah akan terlayani dan persaingan antara petani penjual akan semakin ketat dan saling berebut pembeli.
Losch berpendapat bahwa akhirnya luas daerah pasar masing-masing petani penjual akan mengecil dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini dipilih karena menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai dalam teori losch berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan pemawaran, oleh karenanya keseimbangan akan terganggu bila salah seorang penjual menaikkan harga jualnya. Keputusan ini mengakibatkan tidak hanya pasar menyempit karena konsumen tak mampu membeli tapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang berbeda jenis dari yang sudah ditawarkan.

Sabtu, 09 Oktober 2010

7 konsep dasar geologi lingkungan yang dikemukakan oleh kileer

1 Consept One “ The Earth is Essentially a closed system”
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup
Bumi menerima pancaran radiasi gelombang pendek dari matahari dan berubah menjadi gelombang panjang di bumi lalu bumi akan kembali memancarkan radiasi gelombang panjang ke ruang angkasa. Sehingga dalam sistem tersebut tidak terjadi pertukaran energi maupun materi. Bumi terdiri dari atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Interaksi antar bagian ini sangat mempengaruhi Bumi, baik dari segi penampakan permukaan bumi maupun cuaca.
Bumi bukanlah sesuatu yang statis. Namun, bumi lebih bersifat dinamis, artinya sistem berkembang dimana material dan energi yang terkandung di dalamnya berubah secara konstan. Dinamis, dapat digolongkan juga ke dalam suatu sistem yang terbuka dengan tidak adanya batasan energi dan material. Namun, terdapat siklus alam seperti siklus air dan siklus batuan yang selalu kembali kebentuk semula menjadi energi dan material, maka sistem ini lebih tepat dikatakan sebagai suatu sistem yang tertutup.

2 Concept Two “The Earth is the only suitable habitat we have, and its resources are limited”
Bumi merupakan satu – satunya tempat tinggal yang cocok untuk manusia, dan memiliki sumber daya alam yang terbatas.
Menurut Leo F. Laporte, seorang penulis The Earth and Human Affairs, konsep yang kedua ini mengandung dua kebenaran. Pertama, bumi merupakan tempat yang cocok untuk manusia. Kedua, sumber daya alam kita memang terbatas, walaupun ada sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi ada pula yang tidak dapat diperbaharui.


3 Concept three ”Today's physical processes are modifying our landscape and have operated throughout much of geologic time. However, the magnitude and frequency of these processes are subject to natural and artificially-induced change
Proses - proses fisik saat ini mengubah bentang alam dan telah tersusun selama periode geologi. Bagaimanapun, besar dan frekuensi proses tersebut menyebabkan perubahan baik secara alami maupun buatan.
Konsep ketiga ini adalah konsep yang menyatakan bahwa proses – proses alam yang terjadi pada saat ini merupakan kunci untuk mengetahui proses alam yang terjadi pada masa lalu dan merupakan prediksi untuk proses pada masa yang akan datang.
Bumi ini bersifat dinamis, oleh karena itu bumi akan selalu mengalami perubahan baik yang bersifat alami atau yang terjadi akibat proses alam sendiri maupun yang terjadi akibat ulah manusia.
Contoh perubahan alami ; peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini).

4 Concept Four “ There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazard must be recognized and evoided where possible, and their threat to human life and property must be minimized ”
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu, bencana alam ini haruslah dikenali dan sedapat mungkin dihindari, agar kerugian akan rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir.
Proses alami di bumi ada 2 yaitu Aksogenetik yang terjadinya pada atau dekat permukaan bumi dan Endogenetik yaitu jika terjadi di dalam atau di bawah kerak bumi.

5 Concept five “Land- and water-use planning must strive to obtain a balance between economic considerations and the less tangible variables such us aesthetics”
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti estetika.
Dewasa ini, keseimbangan antara kriteria ekonomi dan estetika sangat sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika diperlukan adanya pengaturan skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi estetika, pengembangan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh, dan yang terakhir, pengembangan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang berestetika tersebut.

6 Concept six “The effects of Land-use tend to be cumulative, and, therefore, we have an obligation to those who follow”
Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.
Beberapa juta tahun yang lalu, kehidupan manusia selalu berpindah – pindah. Kehidupan manusia masih mengandalkan alam, dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari hutan dan berburu hewan. Seiring dengan berkembangnya populasi dan kebutuhan terhadap makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Dan, kemudian mereka hidup secara menetap, tidak lagi berpindah – pindah. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami, yang mengakibatkan mulai timbulnya masalah – masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan.

7 Concept seven “The Fundamental component of every person’s environment is the geologic factor, and understanding this environment requires a bord-base comprehension and appreciation of the earth sciences and other related disciplines”
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.

teori lokasi industri weber


Teori Lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara yang konsisten dan logis. Lokasi dalam ruang dibedakan menadi dua yaitu ;
1)      Lokasi absolut yakni lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordnat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis)
2)      Lokasi relatif yakni lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wilayah lain yang ada disekitarnya.
Ada beberapa teori lokasi antara lain adalah teori lokasi Industri dari Alfred Weber. Teori Weber biasa dikenal dengan teori Least Cost Location yakni bahwa lokasi industri dipilihkan di tempat-tempat yang biayanya paling murah atau minimal. Weber menyusun model yang dikenal dengan segitiga lokasional Weber. Menurutnya, untuk menentukan lokasi industri ada tiga faktor penentu yaitu faktor material, konsumsi, dan tenaga kerja.
Ketiga faktor di atas oleh Weber diukur dengan ekuivalensi ongkos transport. Weber juga mengajukan beberapa asumsi lagi yaitu;
1)      Hanya tersedia satu jenis alat transportasi
2)      Lokasi pabrik hanya ada pada satu tempat
3)      Jika ada beberapa macam bahan mentah, maka sumbernya juga berasal dari beberapa tempat. Biaya transportasi tergantung dari bobot barang dan jarak yang ditempuh untuk mengangkutnya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi lokasi industri ;
1)      Biaya transportasi (jarak dan berat lokasional)
Berat lokasional yaitu berat total semua barang input yang harus diangkut ke tempat produksi untuk menghasilkan satu satuan output ditambah berat output yang akan dibawa ke pasar
2)      Upah tenaga kerja
3)      Aglomerasi yakni tempat kecenderungan berkumpulnya beberapa pelaku ekonomi pada suatu lokasi karena ada upaya saling memanfaatkan dari fasilitas yang ada.
Menurut Weber  biaya transportasi akan bertambah proporsional dengan jarak. Titik terendah biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku (input) dan distribusi hasil (output). Dan jika sumber bahan baku dan pasar berada pada arah yang berbeda, maka lokasi biaya transportasi termurah adalah pada pertemuan keduanya.
Dalam menjelaskan keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku Weber menggunakan konsep segitiga lokasi atau locational triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasar.
Segitiga diatas memperlihatkan bagaimana cara meminimalkan biaya transportasi. Memperhitungkan berat bahan baku = w (S1) ton yang akan ditawarkan di pasar M, w (S1) dan w (S2) ton material yang berasal dari masing-masing S1 dan S2 yang diperlukan. Masalahnya berada dalam mencari lokasi pabrik yang optimal P terletak di masing-masing jarak d (M), d (S1) dan d (S2).
Penentuan lokasi optimum (dekat lokasi bahan baku atau pasar) dengan menggunakan indeks material ;
           bobot input (bahan baku)
IM  =  ---------------------------------
            bobot produk akhir

Bila IM > 1 ; perusahaan berlokasi dekat bahan baku
Bila IM < 1 ; perusahaan berlokasi dekat pasar
Asumsi yang digunakan Weber untuk mendapatkan least cost location ada enam pra kondisi, yaitu ;
1)      konsumen terkonsentrasi di beberapa pusat;
2)      iklim homogen
3)      Wilayah terisolasi
4)      Pasar persaingan sempurna;
5)      Sumber daya atau bahan mentah tersedia dalam jumlah memadai;
6)      Bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara tidak merata dan hanya terjangkau pada tempat yang terbatas
7)      Tenaga kerja menyebar tidak merata

Rabu, 23 Juni 2010

Mata Kuliah Teknik Komunikasi

teknik komunikasi adalah salah satu mata kuliah wajib pada jurusan teknik perencanaan wilayah dan kota Universitas Diponegoro,
Dalam mata kuliah ini mahasiswa akan belajar bersama bagaimana prinsip dasar berkomunikasi yang baik, baik komunikasi antar-pribadi (interpersonal communication) maupun komunikasi dalam kelompok. Prinsip ini nantinya akan dijabarkan di dalam praktek dan latihan komunikasi yang mencakup tiga elemen dasar komunikasi: verbal, tulisan, dan visual.
deskripsi mata kuliah :
Mata kuliah ini membahas prinsip, metode dan praktek komunikasi yang diperlukan seorang perencana.
• Komunikasi menurut beberapa pakar perencanaan dianggap sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dipunyai oleh seorang perencana, di samping penguasaan terhadap teori, metode analisis dan kemampuan pengambilan keputusan serta penilaian (etika).
• Dokumen perencanaan yang disusun melalui penerapan metode analisis yang canggih belum tentu efektif ketika dilaksanakan bila cara penyampaiannya tidak tepat.

kritik dam saran :
1) pembelajaran tekom harus lebih ditingkatkan lagi, dengan memperbanyak praktek dari pada teori.
2) pemberian tugas besar, sangat membantu mahasiswa untuk lebih baik lagi berkomunikasi dengan teman-teman atau pun masyarakat luas, jadi harus dipertahankan. 
Free Hit Counter