semoga blog ini dapat berguna bagi pembacanya

Sabtu, 09 Oktober 2010

7 konsep dasar geologi lingkungan yang dikemukakan oleh kileer

1 Consept One “ The Earth is Essentially a closed system”
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup
Bumi menerima pancaran radiasi gelombang pendek dari matahari dan berubah menjadi gelombang panjang di bumi lalu bumi akan kembali memancarkan radiasi gelombang panjang ke ruang angkasa. Sehingga dalam sistem tersebut tidak terjadi pertukaran energi maupun materi. Bumi terdiri dari atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Interaksi antar bagian ini sangat mempengaruhi Bumi, baik dari segi penampakan permukaan bumi maupun cuaca.
Bumi bukanlah sesuatu yang statis. Namun, bumi lebih bersifat dinamis, artinya sistem berkembang dimana material dan energi yang terkandung di dalamnya berubah secara konstan. Dinamis, dapat digolongkan juga ke dalam suatu sistem yang terbuka dengan tidak adanya batasan energi dan material. Namun, terdapat siklus alam seperti siklus air dan siklus batuan yang selalu kembali kebentuk semula menjadi energi dan material, maka sistem ini lebih tepat dikatakan sebagai suatu sistem yang tertutup.

2 Concept Two “The Earth is the only suitable habitat we have, and its resources are limited”
Bumi merupakan satu – satunya tempat tinggal yang cocok untuk manusia, dan memiliki sumber daya alam yang terbatas.
Menurut Leo F. Laporte, seorang penulis The Earth and Human Affairs, konsep yang kedua ini mengandung dua kebenaran. Pertama, bumi merupakan tempat yang cocok untuk manusia. Kedua, sumber daya alam kita memang terbatas, walaupun ada sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi ada pula yang tidak dapat diperbaharui.


3 Concept three ”Today's physical processes are modifying our landscape and have operated throughout much of geologic time. However, the magnitude and frequency of these processes are subject to natural and artificially-induced change
Proses - proses fisik saat ini mengubah bentang alam dan telah tersusun selama periode geologi. Bagaimanapun, besar dan frekuensi proses tersebut menyebabkan perubahan baik secara alami maupun buatan.
Konsep ketiga ini adalah konsep yang menyatakan bahwa proses – proses alam yang terjadi pada saat ini merupakan kunci untuk mengetahui proses alam yang terjadi pada masa lalu dan merupakan prediksi untuk proses pada masa yang akan datang.
Bumi ini bersifat dinamis, oleh karena itu bumi akan selalu mengalami perubahan baik yang bersifat alami atau yang terjadi akibat proses alam sendiri maupun yang terjadi akibat ulah manusia.
Contoh perubahan alami ; peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini).

4 Concept Four “ There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazard must be recognized and evoided where possible, and their threat to human life and property must be minimized ”
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu, bencana alam ini haruslah dikenali dan sedapat mungkin dihindari, agar kerugian akan rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir.
Proses alami di bumi ada 2 yaitu Aksogenetik yang terjadinya pada atau dekat permukaan bumi dan Endogenetik yaitu jika terjadi di dalam atau di bawah kerak bumi.

5 Concept five “Land- and water-use planning must strive to obtain a balance between economic considerations and the less tangible variables such us aesthetics”
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti estetika.
Dewasa ini, keseimbangan antara kriteria ekonomi dan estetika sangat sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika diperlukan adanya pengaturan skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi estetika, pengembangan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh, dan yang terakhir, pengembangan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang berestetika tersebut.

6 Concept six “The effects of Land-use tend to be cumulative, and, therefore, we have an obligation to those who follow”
Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.
Beberapa juta tahun yang lalu, kehidupan manusia selalu berpindah – pindah. Kehidupan manusia masih mengandalkan alam, dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari hutan dan berburu hewan. Seiring dengan berkembangnya populasi dan kebutuhan terhadap makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Dan, kemudian mereka hidup secara menetap, tidak lagi berpindah – pindah. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami, yang mengakibatkan mulai timbulnya masalah – masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan.

7 Concept seven “The Fundamental component of every person’s environment is the geologic factor, and understanding this environment requires a bord-base comprehension and appreciation of the earth sciences and other related disciplines”
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.

teori lokasi industri weber


Teori Lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara yang konsisten dan logis. Lokasi dalam ruang dibedakan menadi dua yaitu ;
1)      Lokasi absolut yakni lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordnat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis)
2)      Lokasi relatif yakni lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wilayah lain yang ada disekitarnya.
Ada beberapa teori lokasi antara lain adalah teori lokasi Industri dari Alfred Weber. Teori Weber biasa dikenal dengan teori Least Cost Location yakni bahwa lokasi industri dipilihkan di tempat-tempat yang biayanya paling murah atau minimal. Weber menyusun model yang dikenal dengan segitiga lokasional Weber. Menurutnya, untuk menentukan lokasi industri ada tiga faktor penentu yaitu faktor material, konsumsi, dan tenaga kerja.
Ketiga faktor di atas oleh Weber diukur dengan ekuivalensi ongkos transport. Weber juga mengajukan beberapa asumsi lagi yaitu;
1)      Hanya tersedia satu jenis alat transportasi
2)      Lokasi pabrik hanya ada pada satu tempat
3)      Jika ada beberapa macam bahan mentah, maka sumbernya juga berasal dari beberapa tempat. Biaya transportasi tergantung dari bobot barang dan jarak yang ditempuh untuk mengangkutnya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi lokasi industri ;
1)      Biaya transportasi (jarak dan berat lokasional)
Berat lokasional yaitu berat total semua barang input yang harus diangkut ke tempat produksi untuk menghasilkan satu satuan output ditambah berat output yang akan dibawa ke pasar
2)      Upah tenaga kerja
3)      Aglomerasi yakni tempat kecenderungan berkumpulnya beberapa pelaku ekonomi pada suatu lokasi karena ada upaya saling memanfaatkan dari fasilitas yang ada.
Menurut Weber  biaya transportasi akan bertambah proporsional dengan jarak. Titik terendah biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku (input) dan distribusi hasil (output). Dan jika sumber bahan baku dan pasar berada pada arah yang berbeda, maka lokasi biaya transportasi termurah adalah pada pertemuan keduanya.
Dalam menjelaskan keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku Weber menggunakan konsep segitiga lokasi atau locational triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasar.
Segitiga diatas memperlihatkan bagaimana cara meminimalkan biaya transportasi. Memperhitungkan berat bahan baku = w (S1) ton yang akan ditawarkan di pasar M, w (S1) dan w (S2) ton material yang berasal dari masing-masing S1 dan S2 yang diperlukan. Masalahnya berada dalam mencari lokasi pabrik yang optimal P terletak di masing-masing jarak d (M), d (S1) dan d (S2).
Penentuan lokasi optimum (dekat lokasi bahan baku atau pasar) dengan menggunakan indeks material ;
           bobot input (bahan baku)
IM  =  ---------------------------------
            bobot produk akhir

Bila IM > 1 ; perusahaan berlokasi dekat bahan baku
Bila IM < 1 ; perusahaan berlokasi dekat pasar
Asumsi yang digunakan Weber untuk mendapatkan least cost location ada enam pra kondisi, yaitu ;
1)      konsumen terkonsentrasi di beberapa pusat;
2)      iklim homogen
3)      Wilayah terisolasi
4)      Pasar persaingan sempurna;
5)      Sumber daya atau bahan mentah tersedia dalam jumlah memadai;
6)      Bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara tidak merata dan hanya terjangkau pada tempat yang terbatas
7)      Tenaga kerja menyebar tidak merata
Free Hit Counter