semoga blog ini dapat berguna bagi pembacanya

Jumat, 15 Oktober 2010

teori christaller

Teori Cristaller
Walter Christaller dalam bukunya menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya dalam suatu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri dimana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti.
Christaller mengembangkan modelnya untuk suat wilayah abstrak dengan ciri berikut;
1) Wilayah adalah daratan tanpa roman, semua datar dan sama.
2) Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah
3) Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada suatu wilayah
4) Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimalisai jarak (biaya).
Luas pemasaran minimal sangat tergantung pada tingkat kepadatan penduduk pada wilayah asumsi. Makin tinggi kepadatan penduduk makin kecil wilayah pemasaran minimal, begitu sebaliknya. Dalam hal ini misalnya wilayah pemasaran minimal itu adalah dengan radius 4 km. Wilayah pemasaran minimal disebut thereshold. Tidak boleh ada produsen untuk komoditas yang sama dalam ruang threshold . Apabila ada, salah satu akan gulung tikar atau kedua-duanya akan gulung tikar dan kemudian muncul pengusaha baru. Bentuk hubungan antara range dan threshold dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar : Luas jangkauan range dan threshold
Model Christaller tentang terjadi modelnya area perdangan heksagonal sebagai berikut;

1) Mula-mula terbentuk areal perdagangan satu komoditas berupa lingkaran-lingkaran. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold dari komoditas tersebut.
2) Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih.
3) Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih.
4) Tiap barang berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri.
Berdasarkan model k=3, pusat dari hierarki yang lebih rendah berada pada sudut dari hierarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh dari tiga hierarki yang lebih tinggi darinya.

teori losch

Teori Losch “Teori lokasi yang optimal”

August Losch (1906 – 1945), merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan segi permintaan (demand) sebagai variabel utama dengan memperhitungkan baik harga produk dan berapa biaya untuk memproduksinya. Terori losch bertujuan untuk menemukan pola industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Ia berpendapat bahwa dalam lokasi industri yang tamapk tak teratur dpat ditemukan pola keteraturan. Oleh karena itu, August Losch merupakan pendahulu dalam mengatur kegiatan ekonomi secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional modenr.
Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Semakin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena apabila semakin jauh dari tempat penjuanlan akan semakin mahal biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh konsumen. Oleh karena itu, menurut Losch lokasi produksi harus diletakkan di dekat pasar.
Lokasi optimal dari suatu industri adalah dimana lokasi tersebut dapat menguasai wilaya pasar yang terluas sehingga menghasilkan paling banyak pendapat. Semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan akan semakin berkurang karena harganya semakin mahal, sebagai akibt dari naiknya ongkos transportasi industri.
Teori Losch berasumsi bahwa suatu daerah yang homogen dengan distribusi bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil yang pada dasarnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan petani itu sendiri. Perdagangan baru akan terjadi apabila terdapat kelebihan prosuksi, untuk itu diperluan beberapa syarat, yakni;
1. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli;
2. Terdapt cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehingga seluruh permintaan yan ada dapat dilayani;
3. Terdapat Free Entry dan tak ada petani yang memperoleh Super-normal profit sehingga tak aa rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjuak barang yang sama di daerah tersebut;
4. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk pencapai keuntungan optimum
5. Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori Losch, wilayah pasar bisa berubah ketika terjadi inflasi (perubahan) harga. Hal ini disebabkan oleh produsen tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang karena jaraknya jauh akan mengakibatkan biaya transportasi naik sehingga harga jualnya juga naik, karena tingginya harga jual makan pembelian akan berkurang. Hal ini mendorong petani lain untuk melakukan prose produksi yang sama untuk melayani permintaan yang belum terpenuhi. Dengan makin banyaknya petani yang menawarkan produk yang sama, maka akan terjadi dua keadaan, yakni Seluruh daerah akan terlayani dan persaingan antara petani penjual akan semakin ketat dan saling berebut pembeli.
Losch berpendapat bahwa akhirnya luas daerah pasar masing-masing petani penjual akan mengecil dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini dipilih karena menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai dalam teori losch berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan pemawaran, oleh karenanya keseimbangan akan terganggu bila salah seorang penjual menaikkan harga jualnya. Keputusan ini mengakibatkan tidak hanya pasar menyempit karena konsumen tak mampu membeli tapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang berbeda jenis dari yang sudah ditawarkan.
Free Hit Counter